"Sudahlah terang benderang bahawa bangsa Jawa sudah mengambil pulau Sumatera secara haram, illegal. Dan sejak itu mereka sudah mendirikan pemerintahan dengan pembunuhan sampai hari ini. Kita tidak boleh lupa bahwa yang pertama sekali dilakukan oleh BANDIT-BANDIT JAWA ini, sebegitu lekas mereka berhasil merebut Sumatera di tahun 1945, ialah membunuh semua sultan-sultan kita di Sumatera; seperti
Sultan Langkat,
Sultan Asahan,
Sultan Deli,
Sultan Siak,
Sultan Serdang,
Sultan Panai,
Sultan Kutai, dan lain-lain.
Dengan membunuh sultan-sultan kita, mereka memenggal kepala Sumatera! Sebab sultan-sultan kita adalah lambang kemuliaan bangsa Sumatera! Selama sultan-sultan kita masih ada di Sumatera, maka bandit-bandit Jawa tidak dapat membuat bangsa Sumatera menyembah kepada mereka. Itu sebabnya mengapa bandit-bandit Jawa tidak dapat membuat bangsa Sumatera menyembah kepada mereka.
Itulah sebabnya mengapa bandit-bandit Jawa telah membunuh sultan-sultan Sumatera. Oleh bandit-bandit Jawa telah dipropagandakan bahwa sultan-sultan kita di Sumatera sudah terbunuh sebab adanya ‘revolusi sosial’ di Indonesia. Tetapi sultan-sultan kita tidaklah dibunuh oleh rakyat Sumatera tetapi oleh bandit-bandit Jawa transmigran yang keluar dari kebun-kebun karet di sekitar Medan, atas perintah dari pemimpin-pemimpin mereka dari Jawa.
Jika benar ada ‘revolusi sosial’ di Indonesia, mengapa sultan-sultan di Jawa tidak dibunuh juga? Mengapa sultan Jogja, Sultan Solo, dan lain-lain tidak dibunuh? Hanya sultan-sultan kita di Sumatera yang mereka bunuh. Bukan sultan-sultan saja, tetapi juga semua keluarga; ini berarti semua orang-orang terpelajar dan paling terkemuka di kalangan bangsa Sumatera?"
Sultan Langkat,
Sultan Asahan,
Sultan Deli,
Sultan Siak,
Sultan Serdang,
Sultan Panai,
Sultan Kutai, dan lain-lain.
Dengan membunuh sultan-sultan kita, mereka memenggal kepala Sumatera! Sebab sultan-sultan kita adalah lambang kemuliaan bangsa Sumatera! Selama sultan-sultan kita masih ada di Sumatera, maka bandit-bandit Jawa tidak dapat membuat bangsa Sumatera menyembah kepada mereka. Itu sebabnya mengapa bandit-bandit Jawa tidak dapat membuat bangsa Sumatera menyembah kepada mereka.
Itulah sebabnya mengapa bandit-bandit Jawa telah membunuh sultan-sultan Sumatera. Oleh bandit-bandit Jawa telah dipropagandakan bahwa sultan-sultan kita di Sumatera sudah terbunuh sebab adanya ‘revolusi sosial’ di Indonesia. Tetapi sultan-sultan kita tidaklah dibunuh oleh rakyat Sumatera tetapi oleh bandit-bandit Jawa transmigran yang keluar dari kebun-kebun karet di sekitar Medan, atas perintah dari pemimpin-pemimpin mereka dari Jawa.
Jika benar ada ‘revolusi sosial’ di Indonesia, mengapa sultan-sultan di Jawa tidak dibunuh juga? Mengapa sultan Jogja, Sultan Solo, dan lain-lain tidak dibunuh? Hanya sultan-sultan kita di Sumatera yang mereka bunuh. Bukan sultan-sultan saja, tetapi juga semua keluarga; ini berarti semua orang-orang terpelajar dan paling terkemuka di kalangan bangsa Sumatera?"
----------
Wah, sebegitu liciknya jawa MEMBANTAI orang2 Sumatera!

Raja sebagai Ketua Agama Islam dan Ketua Negara Malaysia

Raja sebagai Kepala Angkatan Perang Malaysia